Setahu saya yang tidak tahu apa-apa ini, ada salah satu kata
di antara trilyunan kata yang berjumpalitan di otak manusia yang sulit
untuk dijabarkan maknanya. Kata itu adalah IKHLAS. Biasanya ikhlas
didefinisikan sebagai perbuatan atau memberikan sesuatu tanpa
pamrih/tendensi apa-apa.
Lalu seandainya., misalnya, andaikata, kita sepakat dengan dengan
definisi ini apakah ada perbuatan atau memberikan sesuatu tanpa pamrih
itu? Mungkinkah kita beraktivitas tanpa pamrih? Misalnya pamrih untuk
mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang kita berikan sebagaimana
ungkapan: Siapa yang menanam maka dia akan menuai hasil. Atau pamrih
untuk masuk surga, atau pamrih untuk mengharapkan keridhaan Tuhan.
Lantas bila ada satu perbuatan dilandasi dengan niat yang tanpa
pamrih itu, contohnya perbuatan apa ya? Ada satu pendapat yang sedikit
banyak bernada kelakar, yaitu berbuat ikhlas tanpa pamrih itu seperti
saat seseorang buang air besar. Dia tidak mengharapkan kembalian dari
perbuatannya. Sekaligus tidak mengingat-ingat lagi kemana arah dan
tujuan dari apa yang kita keluarkan (maaf, kotoran) itu. Inikah makna
ikhlas?
Saya kurang begitu sepakat dengan contoh perbuatan ikhlas yang ini.
Buktinya, bahkan saat seseorang itu memulai untuk masuk ke –WC setelah
merasa perutnya tidak nyaman, bukankah dia memiliki niat agar tubuhnya
kembali bugar dan rasa perutnya bisa kembali nyaman? Jelas niatnya tidak
diucapkan dan sebuah tindakan yang terkoordinasi di alam bawah
sadarnya.
Sehingga, contoh perbuatan apa yang bisa disebut perbuatan ikhlas?
Sering kita dengar di berbagai forum keagamaan: beribadah lah dengan
ikhlas hanya untuk mendapatkan keridhoan Tuhan. Saya memaknai, perbuatan
yang masih ada tendensi untuk mendapatkan keridhoan Tuhan ini berarti
belum IKHLAS.
Ikhlas, bagi saya, sungguh sesuatu yang adiluhung dan sangat ideal
yang tidak boleh dikotori oleh tendensi apa-apa termasuk mengharapkan
pemberian dan keridhoan Tuhan. Bila sebuah perbuatan memiliki tendensi
untuk mengharapkan apa-apa termasuk keridhoan Tuhan, atau agar dapat
pahala, bisa memperberat timbangan amal perbuatan sehingga bisa masuk
surga dan terhindar dari neraka.. bukankah ini berarti tidak ikhlas?
Bila pegang tesis bahwa perbuatan IKHLAS berarti tidak mengharapkan
apa-apa, tanpa terkecuali berarti harusnya ya sudah, tidak usah memiliki
niat untuk mencari makna, arti, hakikat dan alasan sebuah tindakan.
Berarti tindakan ikhlas itu diluar jangkauan akal sehat yang ingin
selalu mencari tahu alasan-alasan tindakan. Ikhlas berarti SUWUNG, ORA
ISO DIJELASKE OPO KAREPE… KOYO WONG EDAN. Mungkin Plato benar saat
mengatakan dekat-dekatlah dengan kegilaan karena kegilaan dekat dengan
Tuhan. Jadi???
YO ORA USAH MACUL OPO-OPO MASIO PANJENENGAN DUWE PACUL. PACUL IKU
WATAKE AKAL. TERMASUK ORA USAH MACULI LANGIT, NGAREP-AREP RAHMATE GUSTI
KANG MAHA WIKAN. BUWANGEN PACULMU LAN AYO SUWUNG SOKO NIAT NOPO KEMAWON
PARA SANAK KADANG!
Mungkin juga saya salah dalam memaknai ikhlas ini. Jadi mohon Pencerahan dari Pembaca yang Budiman.
Salam alus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar