Ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul
TIDAK ADA MISTERI DI DUNIA yang mengulas tentang spekulasi-spekulasi
terkait hilangnya ratusan pesawat dan kapal yang melintas di segitiga
Bermuda. Hingga sekarang, bulan Juni tahun 2009 ini, ribuan nyawa
meregang di wilayah laut paling angker di dunia yang juga disebut
SEGITIGA SETAN itu.
Sebutan SEGITIGA BERMUDA pertama kali disebut dalam artikel yang
ditulis oleh Vincent H. Gaddis dalam majalah ARGOSY yang terbit tahun
1964. Di artikelnya, Gaddis menulis bahwa wilayah lautan ini
berabad-abad lamanya sudah menelan sejumlah besar kapal dan juga pesawat
tanpa penjelasan yang pasti.
Gaddis bukanlah orang yang pertama menyimpulkan hal ini, sebelumnya
di tahun 1952, George X. Sands, melaporkan di majalah Fate sejumlah
besar kejadian di wilayah itu. Langkah dua penulis itu dilanjutkan pada
tahun 1969 oleh John Wallace Spencer yang menulis sebuah buku tentang
SEGITIGA SETAN dan selanjutnya dipublikasikan lagi pada tahun 1974
dengan judul buku LEGENDA LAUTAN MISTERIUS.
Para penulis yang telah saya sebutkan tadi kesemuanya sampai pada
pertanyaan mendasar kenapa kapal-kapal dan pesawat hilang di wilayah ini
tanpa keterangan? Para penulis itu yakin bahwa di SEGITIGA BERMUDA ada
sebuah medan magnet yang kuat yang bisa mempengaruhi pergerakan kompas
(fakta yang sudah dicatat oleh Colombus sejak pelayarannya tahun 1492).
Spekulasi lain diungkap adalah adanya gas metana dari dalam dasar
lautan yang tiba-tiba menyedot semua benda yang melintas di lautan
tersebut. Bahkan spekulasi para penulis, segitiga ini sudah sejak 15.000
tahun yang lalu sudah berbahaya.
Di tahun 1975 Larry Kusche, akademisi dari Arizona State University
membuat satu kesimpulan yang lain dari para peneliti sebelumnya, dan
menuliskan kesimpulannya itu dalam bukunya “The Bermuda Triangle
Mystery-Solved.”
Kusche secara hati-hati menggali rekaman yang oleh penulis lain
diabaikan. Dia menganalisa satu demi satu kejadian dan antara satu
dengan yang lain tidak sama penyebabnya. Meskipun begitu Kusche
menyimpulkan bahwa meskipun lautan ini kelihatannya sama dengan lautan
yang lain, namun wilayah ini adalah sebuah WILAYAH PELAYARAN LUAS YANG
PALING BERBAHAYA DI DUNIA.
Tidak terkecuali apakah itu untuk kapal kecil, kapal komersial,
pribadi maupun pesawat militer dari berbagai belahan dunia. Faktor cuaca
disebut menjadi penyebab utama. Saat cuaca cerah dan bersahabat
tiba-tiba bisa berubah menjadi badai akibat perubahan suhu air laut.
Teori Kusche ini tidak membuat misteri segitiga Bermuda hilang begitu
saja. Sebab betapa kapal-kapal besar yang canggih harus karam di sana.
Kendaraan-kendaraan yang hilang tanpa bekas itu di antaranya:
KAPAL USS CYCLOPS TERBELAH
Tahun
1918 kapal ini hilang di segitiga bermuda. Memiliki panjang 542 kaki
kapal ini diluncurkaan tahun 1910 untuk membawa batu bara untuk angkatan
laut Amerika Serikat U.S. Navy selama perang dunia I. Tercatat 306
orang penumpang dan kru dari U.S. Navy hilang. Beberapa kejadian setelah
tenggelamnya kapal Cyclops terjadi di antara kepulauan Barbados dan
Baltimore.
KAPAL TANKER SS MARINE SULPHUR QUEEN
Kapal
berjenis tanker ini membawa bahan kimia sulphur dan berangkat dari
pelabuhan Florida di tahun 1963. Jumlah kru yang hilang ada 39 orang.
Kapal itu tiba-tiba terbelah menjadi dua dan terbakar habis. Diyakini,
ada sebuah gelombang elektromagnetik yang memaksa kapal tertarik ke
dasar laut hingga sampai terbelah.
PESAWAT PENUMPANG DC-3
28
Desember 1948 malam, sebuah pesawat bernomor penerbangan NC16002 dari
jenis DC-3 berangkat dari San Juan, Puerto Rico, menuju Miami, Florida.
Lima puluh mil penerbangan, pesawat kehilangan kontak dengan menara
pengendali di bandara. Tiga kru dan 29 penumpang dipastikan hilang.
Dugaan kuat bahwa tiba-tiba pesawat kehilangan tenaga dan komunikasi
terganggu.
MISI PENERBANGAN 19 ANGKATAN UDARA AS Catatan kehilangan pesawat di
segitiga Bermuda yang paling lengkap adalah misi penerbangan 19 pada 5
Desember 1945 dari Angkatan Udara Amerika Serikat. Lima pesawat bomber
berangkat dari Pangkalan Udara Fort Lauderdale, Florida, pada pukul 2:10
sore.
Ini adalah latihan rutin yang diikuti oleh calon penerbang yang
dipimpin Letnan Charles Taylor. Saata penerbangan bersama itu berjalan
kira-kira satu jam Letnan Robert Cox mendapat pesan dari Taylor. Taylor
mengatakan kompasnya tidak bekerja namun dia yakin bahwa dia sudah
sampai di atas Florida. Cox mendorongnya agar terbang ke utara
mendekati Miami. Saat itu belum ditemukan GPS (Global Positioning
Satellites) sehingga untuk mengetahui titik ordinat pesawat masih
menggunakan titik awal pemberangkatan berapa jauh dan berapa lama dia
terbang.
Jika pilot membuat kesalahan, maka yang paling sering terjadi adalah
pesawat bisa kesasar. Taylor menjadi bingung dengan perintah Cox.
Meskipun dia pilot berpengalaman, tapi dia tidak memiliki jam terbang
tinggi di angkasa Bahama. Pukul 4:45 sore dipastikan Taylor dan satu
calon penerbangnya hilang. Namun tiba-tiba saat hari mulai gelap,
terjadi kontak dengan pesan pendek: “Saya terbang ke utara agak ke
timur…”
Pukul 5:50 Badan Pusat Evaluasi Penerbangan mendapatkan sinyal
komunikasi kembali dari rombongan pesawat yang dipimpin Taylor ini.
Nampaknya mereka ada angkasa pantai New Smyrna, Florida. Hingga kemudian
sinyal komunikasi menghilang perlahan lahan.
Pukul 6:20 dilakukan pencarian dengan kapal cepat dan dua pesawat
Martin. Dua pesawat tidak mampu menjangkau wilayah seluas itu dengan
bahan bakar yang terbatas dan akhirnya hilang dari kontak juga.
Tiba-tiba komunikasi dari Penerbangan 19 tersambung lagi pada pukul 7:04
malam. Namun upaya pencarian dihentikan karena cuaca tidak
memungkinkan.
Apalagi pesawat pencari Martin juga lenyap dan komunikasi menghilang.
Bagaimana nasib pesawat Martin dan misi Penerbangan 19? Sebuah kapal
pencari, SS Gaines Mill menemukan fakta adanya ledakan di atas air dan
ditemukan tumpahan minyak. Spekulasi yang berkembang, dari 22 orang
penumpang mungkin ada yang memantikkan api seperti rokok yang
menyebabkan pesawaat terbakar di udara.
Tak pelak, kehilangan satu skuadron dan misi pencari ini membuat
angkatan udara Amerika Serikat pusing. Investigasi hanya menyimpulkan
bahwa penerbangan Taylor bersama para calon penerbang ini disebabkan
oleh peralatan navigasi yang rusak. Dimana pesawat-pesawat yang
tergabung dalam misi penerbangan 19 itu?
Di tahun 1991 para penyelam menemukan 750 kaki di dasar lautan
Florida puing-puing pesawat dan menguji nomor penerbangannya. Ternyata
itu bukan pesawat dari misi 19 namun pesawat lain yang hingga kini belum
teridentifikasi.
Begitulah sedikit dokumentasi yang sempat direkam dari beberapa kasus
hilangnya kapal dan pesawat saat melintasi Segitiga Bermuda yang sempat
saya tuliskan kembali untuk mengenang fakta-fakta yang pernah terjadi
di dalam sejarah manusia. Masih banyak kasus lain yang akhirnya tidak
terekam dalam dokumentasi.
Hingga sekarang, bulan Juni tahun 2009 ini, RIBUAN NYAWA tercabut
paksa di wilayah laut paling angker di dunia yang juga disebut SEGITIGA
SETAN itu. SEBUTAN SEGITIGA SETAN ini konon muncul akibat spekulasi yang
sudah dikenal luas adalah adanya KERAJAAN JIN dan DAJJAL di SEGITIGA
BERMUDA.
REFLEKSI FILOSOFIS BERBAGAI MISTERI Misteri Segitiga Bermuda
hanyalah ENTRI POINT untuk memahami berbagai misteri lain dalam sejarah
manusia. Misteri Segitiga Bermuda adalah misteri manusia. Artinya, Hanya
manusia yang menganggapnya misteri. Binatang, Tumbuhan, Malaikat, Jin,
Semut, dan Burung, Angin, Tanah, Air dan makhluk-makhluk Ciptaan Tuhan
yang lain tidak menganggapnya misteri. Manusia menganggap sebuah
kejadian yang tidak bisa dipahaminya sebagai MISTERI.
Dari berbagai MISTERI DALAM HIDUP MANUSIA, saya merefleksikan sebagai berikut:
1. Pancaindera kita hanya mampu menangkap sebuah fenomena yang BISA
DILIHAT, DIDENGAR, DAN DIRABA/DIRASAKAN. Dalam khasanah Neurolinguistic
Programming(NLP) kita mengenal karakter manusia untuk memudahkan
berkomunikasi yaitu tipe manusia yang cenderung menggunakan VISUAL
(PENGELIHATAN), AUDITORI (PENDENGARAN) dan KINESTETIK (PERASAAN).
2. Setelah MELIHAT, MENDENGAR dan MERASA, maka AKAL/OTAK membuat
generalisasi dari berbagai fakta menjadi KESIMPULAN dan KESIMPULAN bisa
salah bila logika yang dipergunakan tidak benar. Akal mampu untuk
mengangkat fakta-fakta ke tataran KONSEP YANG ABSTRAK
3. ABSTRAKSI tentang sebuah fenomena MISTERIUS bisa bermacam-macam
tergantung pada bagaimana seseorang mengolah AKAL, mengorganisasi
PENGETAHUAN menjadi ilmu-ilmu. Ilmu-Ilmu terbatas obyek materia dan
obyek forma-nya sehingga tidak mampu untuk mencapai tataran PENGETAHUAN
tentang KETUHANAN.
4. Di atas bidang AKAL, kita mengenal HATI NURANI. HATI NURANI bisa berbicara lain dengan AKAL.
5. HATI NURANI MAMPU MERASAKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN GETARAN PERASAAN DARI HATI NURANI YANG LAIN.
6. TUHAN adalah Dzat yang MAHA LAHIR DAN MAHA BATIN. TUHAN bisa
dinalar KEBERADAAN-NYA, BAHASA-NYA melalui akal setelah menyimpulkan
dari panca indera. untuk berkomunikasi dengan TUHAN, maka alat manusia
adalah HATI NURANINYA.
7. TUHAN adalah MISTERI TERBESAR HIDUP MANUSIA. Dan untuk mengenal,
berkomunikasi dan merasakan PERCINTAAN DAN PERSENYAWAAN dengan TUHAN
sebagai SATU-SATUNYA KEKASIH, maka tidak ada cara yang lebih benar
kecuali mempersiapkan HATI NURANI kita untuk selalu SUJUD yaitu MAWAS
DIRI, SELALU TERJAGA DAN TIDAK PERNAH TIDUR, RENDAH HATI DAN OJO DUMEH.
Wong Alus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar