Mari kita bedah bersama-sama, inti kekuatan batin kita dengan
harapan bisa dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang luhur dan mulia.
Inti kekuatan batin bisa dijelaskan sebagai berikut.
1. TUHAN ASAL SEMUA ENERGI. Inti kekuatan batin yang pertama adalah
Pemberian Tuhan. Dialah sumber dari segala sumber energi, tenaga dan
kekuatan. Sumber energi dan kekuatan yang lain itu hakekatnya berasal
dari Tuhan Yang Maha Kasih dan Sayang. Dia adalah sumber dari semua
sumber apapun di alam semesta. Dibutuhkan keyakinan yang mendalam untuk
mengakui bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber kekuatan ini. Dari mana
asal keyakinan? Asalnya tetap yaitu dari Pemberian Tuhan. Maka, jika
Anda sudah memiliki “keyakinan” maka itu artinya Tuhan sudah memberikan
anugerah kekuatan batin yang perlu dirawat, dijaga dan diitingkatkan.
Maka, langkah pertama bila ingin memiliki batin yang sangat kuat maka mintalah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh.
2. PASRAH/SUMELEH/SUMARAH PADA-NYA. Inti kekuatan batin yang kedua
adalah kepasrahan total pada kehendak-Nya. Apabila Anda terus menerus
berkomunikasi dengan Tuhan, maka Anda akan menerima dengan senang hati
dan ikhlas semua pemberian-Nya. Senang, susah, derita, bahagia, sedih
duka lara nestapa maupun senyum akibat musibah maupun berkah hendaknya
diterima dengan kepasrahan. Kepasrahan adalah usaha aktif mental dan
batin kita untuk mengakui Kemahakuasaan Tuhan. Ya, langkah kedua bila
ingin memiliki batin yang sangat kuat maka pasrah saja kepada Tuhan
dengan sungguh-sungguh pasrah.
3. USAHA AKTIF BATIN UNTUK MERANCANG RENCANA BERSAMA SANG MAHA INSINYUR YAITU TUHAN: VISUALISASI.
Inti kekuatan batin ketiga adalah visualisasi. Visualisasi hakikatnya
adalah melanjutkan usaha aktif batin dengan cara membayangkan sesuatu
yang belum ada menjadi ada dan hadir nyata berada di depan kita.
Visualisasi adalah kekuatan pikiran kita untuk merancang sebuah karya
bersama-sama Sang Maha Insinyur yaitu Tuhan. Kita bersama-sama dengan
Tuhan seakan menggambar obyek-obyek berdasarkan atas apa yang sudah kita
lihat dan berdasarkan atas apa yang kita alami sehari-hari.
Visualisasi memberikan pengaruh sangat kuat terhadap kegagalan dan
keberhasilan usaha meraih keinginan. Ketika otak kita membangun bayangan
tentang sesuatu yang ingin dicapai, maka kita sesungguhnya tengah
membangun sebuah gedung di alam kenyataan. Harap diketahui bahwa otak
kita sesungguhnya adalah insinyur batiniah yang akan mewujudkannya dalam
realitas. Jaringan sel dalam otak ini akan mampu mendorong kita untuk
juga meraih kesempurnaan kenyataan.
Bagaimana melakukan visualisasi? Pertama adalah, memperjelas
keinginan atau tujuan yang ingin dicapai. Keinginan yang ingin kita raih
harus bersifat spesifik. Misalnya: Anda membayangkan ingin memiliki
isteri cantik. Kemudian mulailah melakukan visualisasi pada saat Anda
sedang santai. Kenapa santai? Karena di saat santai dan rileks,
gelombang otak kita memasuki stage alfa teta. Ini akan membuat otak anda
lebih mudah untuk menggambar kenyataan. Kedua fokus pada tujuan
sedetail mungkin. Bayangkan warna, detail, bentuk, dimana, kapan,
bayangkan pula suasana dan situasi saat Anda memiliki isteri cantik.
Ketiga, libatkan emosi anda sekuat-kuatnya. Bagaimana rasanya mampu
mendapatkan isteri cantik dengan sempurna? Bagaimana rasanya bisa
benar-benar memiliki isteri yang cantik. Menyertakan perasaan dan emosi
akan memperkuat sistem “cara kerja yang sistematis” dalam otak yang
merupakan desain kenyataan. Selanjutnya lakukan visualisasi
berulang-ulang.
4. DOA. Inti kekuatan batin keempat adalah doa. Doa adalah adalah
kalimat afirmasi/penegasan yang diulang-ulang dan nyaris monoton.
Hakekat doa adalah sebuah kesaksian kita di depan Sang Hakim, yaitu
Tuhan. Kata-kata afirmasi yang membentuk kalimat “khusus” yang akan
memunculkan energi gaib yang luar biasa dahsyat. Kata akan menjadi
mantra yang mampu menghimpun semua daya yang ada di alam semesta untuk
menyatu dan mengarah pada obyek doa. Mantra itu ibarat sinar laser yang
terkumpul dari jutaan, milyaran bahkan trilyunan energi menjadi satu
garis energi yang mampu menembus baja tebal.
Doa atau mantra yang merupakan energi spiritual kemudian akan
memunculkan energi fisik yang luar biasa. Energi itu berwujud dan
berbentuk macam-macam. Di Jawa, kita mengenal beragam bentuk energi yang
bisa dikenali dari warnanya. Energi yang ada di alam berasal dari
semua elemen pembentuknya, misalnya dari Cahaya, Api, Air, Angin, Tanah
dan seterusnya. Tuhan juga membentuk semua yang ada di alam semesta ini
dari elemen-elemen tersebut. Manusia diciptakan dari tanah, malaikat
diciptakan dari cahaya, jin dari api, begitu pula dengan hewan di
hutandan tumbuhan serta segala sesuatu yang ada di bumi ini diciptakan
Tuhan dari unsur-unsur di dalam bumi sendiri.
Doa yang kita panjatkan akan memproses delapan zat yang ada di alam
(permata, emas, perak, timah, tembaga, besi, garam, belerang). Doa yang
dipanjatkan untuk kemuliaan hidup dunia akan memproses saripati emas dan
tembaga menjadi cahaya gaib yang dinamai “Pulung” , bercahaya warna
biru kehijau- hijauan, turun kepada manusia yang berbudi mulia,
mempunyai watak welas asih.
Doa yang dipanjatkan untuk kemuliaan hidup di akhirat akan memproses
saripati saripati perak dan timah, menjadi cahaya gaib yang dinamai
“Wahyu” , bercahaya warna putih kekuningan, turun kepada manusia yang
berhati bersih, berwatak tanpa pamrih, berbudi pada sikapnya.
Doa yang dipanjatkan untuk mencapai kepemimpinan akan memproses
saripati emas, perak dan besi, menjadi cahaya gaib yang dinamai “Daru” ,
bercahaya warna kuning besar seukuran buah kelapa, turun kepada manusia
yang berhati bersih, sabar, tawakal, berjuang demi sesama, dan bersikap
adil paramaarta.
Doa yang dipanjatkan untuk kehancuran makhluk-Nya akan memproses
saripati timah, tembaga dan besi, menjadi cahaya gaib yang dinamai
“Teluh”, bercahaya warna merah keunguan, turun kepada manusia yang
asusila, jail, ugal ugalan, tidak mengerti hakekat benar dan salah.
Doa yang dipanjatkan untuk menuruti kesenangan hidup dunia dan
akhirat akan memproses saripati besi, garam dan belerang, menjadi cahaya
gaib yang dinamai “Guntur” , bercahaya warna ungu gelap, turun kepada
manusia yang hanya menuruti hawa nafsu, angkara murka, dan tidak
bersyukur.
Bagi para pejalan spiritual, yang perlu diketahui bahwa setiap
pengharapan yang ada di hati kita merupakan doa. Itu adalah wujud kasih
sayang Tuhan sang Pencipta yang maha mendengarkan setiap keinginan dan
harapan manusia. Benar bila dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling sempurna diantara makhluk lain ciptaan-Nya, sebab dia diberi budi
luhur yang lebih sempurna. Oleh sebab itu, manusia wajib mengetahui
akan hakekat kemanusiaannya sehingga dia mengerti akan sangkan paraning
dumadi.
5. METODE ATAU CARA. Ini adalah kunci terakhir inti kekuatan batin.
Kekuatan Batin bisa dicapai dengan banyak metode atau cara. Kita
mengenal ribuan metode atau cara untuk menggali kekuatan batin yang
tersembunyi pada diri manusia. Di India, kita mengenal tradisi Yoga, di
Barat kita mengenal tradisi meditation, di Indonesia kita mengenal
semedhi, maladehing, manekung, maneges. Di negara-negara arab, kita
mengenal tradisi bertahanut dan seterusnya. Cara boleh berbeda namun
semuanya bermuara pada inti yang sama; yaitu bagaimana kita memfokuskan
keinginan agar nyambung dan menyatu dengan iradat-Nya.
Wongalus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar